08/09/2011

Sabun Menyebabkan Penyakit Jantung

Mungkin sebagian orang merasa aneh dengan judul yang saya tulis tersebut. Namun penelitian yang telah dilakukan ilmuwan berkaitan dengan judul saya tersebut memang benar – benar ada dan dituangkan dalam buku karya Roger Dobson. Bagi anda yang penasaran tenang saja saya akan mencoba memberikan penjelasannya.
Berjuta – juta orang diseluruh dunia mengubah gaya hidup mereka karena percaya diet buruk, kolesterol tinggi , merokok dan kurang olahraga menyebabkan penebalan arteri . makanan dengan kadar kolesterol jahat tinggi dan rendahnya jumlah antioksidan pada area tertentu disalahkan karena menyebabkan pengerasan arteri atau arteriosklerosis, penyebab utama penyakit jantung dan stroke. Namun bagaimana jika ternyata ada zat jahat lain yang sejauh ini lolos dari perhatian? Apakah murni kebetulan bahwa peningkatan penyakit jantung bersamaan terjadinya dengan peningkatan global pemakaian sabun? Mungkinkah setiap kali mencuci tangan kita meningkatkan resiko terkena penyakit jantung.
Menurt peneliti dari Baton Rouge, obert Cane, sabun tidak hanya terlibat dalam penyakit jantung, tetapi juga pada penyakit lain seperti masalah kulit akibat tumbuhan merambat beracun dan dia mengutip sejumlah kasus orang yang kembali sehat setelah berhenti memakai sabun.
Mengapa orang eskimo dan nomaden padang pasir tidak terkena penyakit itu meskipun sebagian besar makanan terdiri atas lemak dan kolesterol? Cane mengatakan bahwa penyebab potensial apa pun seharusnya dipertimabngkan untuk menjelaskan anomali semacam itu. Dan disanalah sabun muncul.
Sabun, ditekankan oleh cane, merupakan tambahan yang relatif baru pada gaya hidup manusia, dengan produksi komersial berskala besar yang dimulai pada pertengahan abad kesembilan belas. Selama bertahun – tahun penggunaan sabun meningkat drastis. Pada masa lalu dan sebelum enyakit jantung begitu umum, sabun merupakan kemewahan dan mungkin dipakai satu bulan sekali, tetapi pada masa kini, sabun dipakai berulang – ulang dalam sehari .
Pemakaian kronis semacam itu menurut Cane mengganggu proses perlindungan alami kulit, khusunya pada produksi sebum didalam kelenjar sebasea, dan pengeluaran keringat dari kelenjar keringat. Kedua, sekresi alami ini, menurut argumentasi Cane melapisi kulit dan rambut dengan molekul pelindung organik dan non organik. Setiap kali kita membasuh menggunakan sabun, kelenjar melapisi ulang kulit dengan kolesterol. Jadi semakin sering kita membasuh , semakin besar jumlah ti mbunan lemak dikulit. Jumlah kolesterol yang lebih besar itu kemudian masuk ke darah, membentu plak dan akhirnya merusak dinding arteri serta menghambat aliran darah. “Dipostulasikan bahwa pemakaian sabun yang teratur menyebabkan plak atherokl osis.”
Tidak ada masalah jika membasuh tubuh dengan air. Sebenarnya, menurut Cane, tidak butuh waktu lama untuk membiasakan diri tidak menggunakan sabun dan setelah tiga atau empat hari kulit tubuh tidak lagi terasa lengket dan kotor. “ Tidak butuh waktu lama untuk merasakan kesehatan yang baik dan kuat menyeluruh yang sulit dan dijelaskan.”
Nah bagaimana dengan anda,percaya atau tidak it’s choice. Artikel ini hanya sebuah gagasan dan hiphotesis meskipun gagasan ini benar secara keseluruhan tidak seberapa besar dibandingkan kemajuan biasa – biasa saja yang membentuk mainstream literaratur ilmiah.

3 comments:

  1. menarik bang, tapi apakah kita ga usah pake sabun lagi kalo mandi??hehehe

    ReplyDelete
  2. depend on you,,kalao ga mau bau ya pake sabun, kalo gak mau kena penyakit jantung ya jangan pake sabun..nah lho??

    ReplyDelete
  3. menarik thanks infonya

    ReplyDelete

Kesaksian Pelecehan Seksual di Rumah Sakit Surabaya

Dunia medis Indonesia kembali tercoreng dengan ulah Perawatnya, bukan karena mal praktek ataupun tidak menerima pasien miskin, melainkan pel...