12/02/2012

SepakBola Pemecah / pemersatu bangsa?

Sepakbola mungkin menjadi olahraga nomor satu yang paling banyak di " gandrungi" oleh semua Negara, tak terkecuali Indonesia. Meskipun sampai saat ini belum ada prestasi yang dihasilkan tapi animo masyarakat masih sangat besar terhadap olahraga satu ini. Jika kita menilik ke belekang Indonesia terakhir kali juara tahun 1991, tepat 21 tahun yang lalu saat saya membuka mata pertama kali di dunia dan saat itu juga Indonesia bangga meraih piala. Namun piala dalam turnamen resmi FIFA yang diharapkan tak kunjung lagi datang hingga detik ini.

Sepakbola, telah menjadi nyawa bagi sebagian masyarakat Indonesia. Para pemain menghabiskan waktu dan kegiatannya dengan sepakbola. Bahkan para suporter setia seperti bonek, the jak, viking dll seolah menganggap sepakbola adalah hidup mati bagi Tim yang mereka dukung, Tak heran ketika tim kesayangan mereka kalah dalam sebuah pertandingan, dengan ego nya mereka menyalahkan beberapa perangkat tim maupun pertandingan dan  terjadilah anarki. Kerusuhan tak tertahankan. Bonek dan The jack adalah salah satu contohnya, dimana jika persebaya kalah bonek akan marah begitu juga sebaliknya bahkan terkadang belum bertanding pun telah terjadi bentrok di dua kubu suporter ini. Bentrokan ini tak pelak menghasilkan ratusan korban bahkan ada yang meninggal, mungkin ini yang dimaksud dengan Hidup mati untuk sepakbola.
Disisi lain dengan adanya sepakbola para masyarakat di daerah masing - masing juga bersatu untuk mendukung Timnya bertanding. Saat Indonesia bertanding melawan negara lain tak jarang kita lihat bonek, the Jacj dan viking bersatu mendukung Indonesia seakan patriotisme untuk negera ini sedang meninggi. ratus ribuan Masyarakat dari penjuru Indonesia datang memberikan dukungan tanpa membawa nama daerah, hanya Indonesia yang mereka usung. Dukungan, teriakan dan yel yel selama 90 menit tanpa lelah mereka nyanyikan. Tapi apakah hanya sampai disitu? apakah jika Pertandingan Indonesia selesai berarti persatuan itu selesai?

1 comment:

Kesaksian Pelecehan Seksual di Rumah Sakit Surabaya

Dunia medis Indonesia kembali tercoreng dengan ulah Perawatnya, bukan karena mal praktek ataupun tidak menerima pasien miskin, melainkan pel...